Baru-baru ini dapat kiriman dari teman di singapura satu pak kecil teh osmantus. sejenak terdengar asing di telinga orang Indonesia, maklum saya sendiri juga baru dengar osmanthus tea saat berkunjung ke guilin. Di salah satu kedai teh di sana menghidangkan osmanthus tea, serta beberapa penganan macam koya yang dicampur dengan osmanthus tersebut.
Tidak seperti teh yang biasa kita minum yang berasal dedaunan Camellia sinensis/ assamica, osmanthus tea ini berasal dari kelopak-kelopak kembang osmanthus (
Osmanthus fragrans; 桂花, guihua) yang dikeringkan. Kembang-kembangnya ini berwarna kuning dan sangat kecil-kecil. Rasanya belum pernah melihat kembang segar osmanthus di indonesia atau mungkin ada hanya dikenal dengan nama lainnya.
diambil dari wikipedia.com
Penyajian teh osmanthus tersebut seperti teh pada umumnya, satu sendok teh serbuk osmathus dimasukkan ke dalam segelas cangkir lalu diseduh dengan air hangat/panas. Yang sedikit istimewa teh ini selama diseduh sebaiknya diberikan tutup gelas supaya aromanya tetap ada dan dapat dinikmati.
Karena berasal dari kembang, teh tersebut sangat harum. Benar-benar istimewa. Maka tidak heran ada beberapa orang yang menggunakan osmanthus tea itu ke dalam campuran penganan lainnya, misalnya seperti yang ditemui di Guilin, osmanthus tersebut dicampurkan ke dalam koya kacang hijau. Ada juga yang menggunakannya sebagai bahan pencampur pudding atau agar-agar.