Perjalanan kali ini melibatkan aku, D dan J. Saat waktu menunjukkan pukul setengah delapan ketika kami mulai berangkat dari rumah D di daerah Toha, kami mengambil kendaraan elf jurusan Bandung-Cikajang. Setelah bernego dengan sengit, akhirnya kami boleh cukup membayar 12 ribu rupiah saja dengan janji bakal sampai di Cisurupan. Seperti yang biasa terjadi, elfnya mengetem nyaris sejam lamanya. Barulah setelah waktu menunjuk mengepakkan sayapnya” dan meluncur terus ke Garut.
Tak disangka lelaki yang menagih pertama kali itu bukanlah supir yang sebenarnya tetapi hanyalah calo, sehingga kami janji tinggal janji, sang supir pun merasa tidak berkewajiban untuk menghantarkan elfnya hingga ke Cikajang. Parahhh! Alhasil kami bertiga pun diturunkan paksa di terminal Guntur, Garut. Sehingga harus mengeluarkan kocek lagi untuk berpindah ke sebuah angkot putih biru jurusan Garut - Cikajang.
Kembali temanku,D mengeluarkan jurusnya untuk menawar . Dengan wajah gembira kami berhasil mendapat 5000 rupiah saja sampai ke pertigaan Cisurupan. tuh angkot lebih gila lagi dari elf. Semua orang dijejelin mpe gak kira2. Penuh pisan, unpleasant driver lah. Berhubung kita buta jalan, ditipu mpe cikajang, pas gituh ujan gede, jadi ditawarin langsung ke cisurupan dianter, patok tarif edaaan 30 rebu per orang, akhirnya tawar2an dapet 55rebu/3 orang. Ngemudinya juga kayak koboi, kasian liat kendaraannya dihantam-hantam tiap lewat lubang besar. Akhirnya kami berhasil sampai di pintu masuk Papandayan sekitar jam 12 lewat.
No comments:
Post a Comment